Review: Beelzebub, Kisah Bayi Raja Iblis yang Menggelitik
Lucu, konyol, dan sangat shonen. Itulah kesan pertama saya setelah membaca komik ini.
Ok, dimulai dari segi cerita. Tatsumi Oga, berandalan yang paling ditakuti menjadi siswa kelas X SMA Ishiyama—SMA terburuk di seluruh prefektur yang presentase siswanya menjadi preman lebih dari 120%. Lihat kan, dari latarnya saja sudah bisa ditebak bahwa komik ini gila, dan pastinya kacau banget.
Namun, dengan latar yang sudah berserakan dalam manga-manga lainnya, Ryuhei Tamura mengangkat tema yang segar dan ‘unik’ dengan memunculkan Kaiser de Emperana Beelzebub IV, seorang bayi laki-laki yang tak lain adalah putra(sekaligus calon) Raja Iblis. Kehadirannya pun digambarkan dengan sangat tidak biasa dari halaman pertama dengan menggunakan tokoh utama, Tatsumi Oga, menggunakan monolognya ketika berusaha menceritakan kejadian yang dialaminya kepada sahabatnya, Furuichi.
Tentu saja monolognya ngawur dan percakapan Tatsumi-Furuichi sukses membuat saya tertawa—padahal baru halaman 6 dan kocaknya sungguh terasa. Belum lagi cara Tatsumi mendapatkan Beel-boy(sebutan yang digunakannya untuk Beelzebub) sangatlah aneh. Beel-boy muncul dari dalam tubuh om-om besar yang hanyut di sungai ketika Tatsumi tengah menghabisi musuh-musuhnya. Tubuh om-om itu terbelah dan.. tadaa! Keluarlah Beel-boy dari dalamnya. Kebingungan, Tatsumi mencoba mendekati dan menampilkan wajah mengerikan kepada bayi itu yang malah disambut dengan girang! Jadilah Beel-boy lengket pada Tatsumi yang kemudian dibawanya ke rumah Furuichi, tempat Hildegarde, dayang pendamping Beel-boy datang dan menjelaskan asal-usul Beel-boy tersebut serta menyuruh Tatsumi untuk menjadi ayahnya—atau istilah lain sebagai katalis kekuatan Beel-boy di bumi—hingga Beel-boy siap menadi Raja Iblis.
Nah, silakan menilai keterangan saya yang menyebutkan komik ini konyol dan unik.
Jujur saja, sosok Beel-boy ini lucuuu sekali, dengan tanpa sehelai benang pun melekat di tubuhnya. Yah, itu bisa jadi nilai plus atau min tergantung pembacanya. Tapi buat saya, sosok seperti ini justru lebih menekankan bahwa Beel-boy memang bayi yang dipungut dari antah-berantah.
Selain itu, art-nya juga sangat mendukung cerita. Rapi, tapi berantakan. Sangar, tapi lucu. Serius, tapi aneh. Campur aduk dan Ryuhei Tamura sensei meraciknya dengan apik sehingga memberikan kesan segar pada komik ini. Kehadiran Hilda yang seksi berpakaian gothloli cukup mengimbangi penampilan para lelaki garang—tokoh mayoritas yang ada di sini.
Overall, first impression yang ditampilkan sangat kuat, membuat saya penasaran dan menantikan kelanjutan ceritanya dalam volume 2. Hal inilah yang dicari pembaca dan membuat saya mengambil 4 bintang untuk Beelzebub!