The Legend of No Man’s Land adalah manhua karya komikus Hong Kong paling tenar, Tony Wong, yang diangkat dari novel karya Wong Yi. Versi aslinya diterbitkan pertama kali oleh Jade Dynasty Pbl. Ltd. pada tahun 2007. Seri pertama manhua ini diterbitkan versi Indonesia oleh PT. Tiga Lancar Semesta Pbl. Ltd. pada tahun 2008.
Tanah tak bertuan (No Man’s Land) adalah sebuah wilayah yang ada di antara kerajaan Jing di daratan tengah dengan kerajaan Yan di utara. Wilayah ini dari dulu dikenal sebagai daerah bebas, tidak terikat pada pimpinan maupun peraturan tertentu, namun memiliki aturan yang disepakati bersama. Wilayah ini menjadi strategis karena menjadi pusat dari semua kegiatan, dari bisnis hingga politik. Itulah yang menyebabkan banyak penguasa menginginkan wilayah ini sebagai batu loncatan untuk mengangkangi seluruh daratan. Yan Fei sebenarnya hanya pemuda biasa yang secara tiba-tiba terseret dalam liku-liku permainan politik yang melibatkan seluruh daratan China. Jiwa patriotnya mendorong dia untuk berjuang mempertahankan tanah tak bertuan dari caplokan penguasa lain. Dia—bersama kekasihnya Ji Qian Qian dan sahabat baiknya Liu Yu—berupaya menegakkan wibawa tanah tak bertuan dengan pertaruhan keselamatan seluruh wilayah itu. Kisah ini diramu dengan sangat baik karena mampu menampilkan liku-liku permainan politik, roman dan strategi yang brillian dan mencengangkan.
Volume 01
Raja Da Qian dari utara, Fu Jian, mulai melaksanakan ekspansinya ke arah selatan dan bermaksud menaklukkan negara Jing. Mendengar hal itu, raja Jing, Sima Yao, berunding dengan para penasehat terbaiknya, termasuk di antaranya Xie An dan Sima Dao Zi. Dari hasil pertemuan itu, Xie An menugaskan jenderal benteng utara Xie Xuan untuk menghadang laju pasukan Fu Jian. Sementara di tanah tak bertuan, Yan Fei menyelamatkan Gao Yan dari kejaran tentara Jie, akibatnya dia mesti berhadapan dengan 2 jagoan mereka, Tufa Wu Gu dan Hao Shuai. Hanya karena adanya pertolongan dari Tuoba Gui sajalah yang membuatnya berhasil lolos. Xie Xuan akhirnya memutuskan mengutus salah satu anak buah terbaiknya, Liu Yu, untuk memimpin pasukan perintis menuju tanah tak bertuan. Sayangnya mereka mendapat hadangan si siluman dari Tian Shi Lu Dun. Meski selamat, Liu Yu memutuskan untuk melakukan pengintaian sendirian demi anak buahnya. Yan Fei yang sedang bersembunyi di hutan terkejar oleh salah satu pendekar terkuat Jie, Qifu Guo Ren. Pertempuran ini sangat tidak seimbang dan Yan Fei-pun berusaha meloloskan diri dengan membawa luka yang tidak ringan. Liu Yu yang melakukan pengintaian malah secara tidak sengaja bertemu dengan seorang gadis cantik yang dikiranya sebagai An Yu Qing, putri Raja Dan. Tapi dalam satu kesempatan, An Yu Qing malah berusaha membunuhnya.