"Ayumu shock saat disalahkan sahabatnya Shi, atas kegagalannya masuk SMA Nishi. Ayumu mulai belajar menyakiti dirinya sendiri sebagai pelampiasan rasa bersalahnya. Ia juga memilih untuk tidak berteman di SMA. Manami yang periang ternyata mau berteman dengannya, Siapa sangka kalau Ayumu malah terseret masalah yang lebih berat?".
"Ayumu memiliki kebiasaan buruk melukai pergelangan tangannya jika tertekan. Di SMU, dia berteman dengan Manami dan selalu menahan diri agar tidak dibenci olehnya. Manami yang bercerita bahwa dia dan pacarnya, Katsumi, belum pernah bercinta, membuat Ayumu berjanji membantu supaya hubungan mereka lancar. Dengan perasaan ringan dia melakukan janji kelingking dengan Manami. Tidak disangka, Manami malah putus dengan Katsumi! Ayumu jadi terbebani oleh janjinya pada Manami.".
Tokoh utama komik ini adalah Ayumu Shiba, siswi SMA kelas 1 yang masih trauma dengan persahabatan. Sewaktu di SMP, Ayumu dianggap telah mengecewakan sahabatnya sendiri, Shi, karena kebohongan kecil soal nilai yang tidak dia sadari. Shi kecewa dengan Ayumu karena cita-citanya masuk ke SMA Nishidate tidak tercapai sedangkan Ayumu yang dianggap nilainya lebih kecil malah berhasil masuk. Ayumu menjadi shock karena Shi yang sebelumnya adalah sahabat karibnya berubah menjadi sangat membencinya. Kejadian ini mulai membawa kelainan pada diri Ayumu. Untuk menghilangkan kegalauannya Ayumu menyayat pergelangan tangannya hingga berdarah. Melihat darah yang mengalir, Ayumu merasa kegalauan dalam kepalanya bisa sementara berhenti.
Di SMA Nihidate, karena trauma yang dialami, Ayumu berusaha menjaga jarak pertemanan. Namun ada seorang siswi bernama Manami Anzai yang menginginkan Ayumu menjadi sahabatnya. Ayumu tidak menyadari persahabatannya dengan Manami merupakan awal mimpi buruknya. Ketika Manami putus dengan Katsumi, kekasihnya, Ayumu bertekat memperbaiki hubungan Manami dan Katsumi. Tapi yang terjadi dia malah terkena jebakan Katsumi dan menjadi korban pelecehan seksual dengan kekerasan. Sementara itu Manami menjadi salah paham dengan tindakan Ayumu dan mengira Ayumu merebut Katsumi dari dirinya. Ayumu mendapat 2 permasalahan pelik, mendapat ancaman foto telanjangnya disebar oleh Katsumi dan aksi bully yang dilakukan Manami dan geng ceweknya. Hari-hari di sekolah menjadi neraka bagi Ayumu sampai dia menemukan sahabat sejatinya, Miki Hatori, teman sekelasnya yang misterius, jarang masuk sekolah namun bisa memberikan keberanian bagi Ayumu untuk melawan penindasan yang dialaminya.
Lagi-lagi saya terkecoh dengan kehadiran komik yang memiliki cerita yang sangat bagus namun bersembunyi di balik cover yang biasa-biasa saja. Covernya hanya berupa kumpulan wajah-wajah close-up karakter anak perempuan. Tapi setelah membaca 1 jilid membuat saya langsung ketagihan ingin segera menamatkannya. Membaca komik ini menjadikan satu record tersendiri. Dalam 1 hari saya bisa selesai membaca 20 jilid komik sekaligus dan puas sekali dengan ceritanya. Cerita yang bagus, seru dan menegangkan menjadikan komik ini langsung masuk menjadi komik yang sangat saya rekomendasikan. Jangan di lewatkan.
Tema yang diangkat dari komik ini adalah masalah aksi bullying (penggecetan) yang terjadi di sekolah. Biasanya komik yang saya baca tentang bullying hanya berupa komik-komik pendek tapi baru kali ini menemukan komik bullying yang jauh lebih komplek.
Betapa mengerikan melihat aksi bullying yang dilakukan oleh Manami cs. Dia tidak segan memanfaatkan gerombolan anak nakal (gangster) untuk menyiksa Ayumu dan Miki di luar sekolah. Saya yang membacanya jadi kesal setengah mati dengan Manami yang sudah menjelma menjadi seorang psikopat. Dengan aktingnya yang totalitas dia berhasil mengelabui guru-guru sekolah, orang tua dan murid-murid untuk mempercayainya. Guru-guru yang dianggap menentangnya dikeluarkan dari sekolah berkat kekuasaan yang dimiliki ayahnya sebagai direktur perusahaan besar dan anggota dewan majelis daerah. Begitu juga dengan sosok Kasumi, dibalik ketampanannya dan julukannya sebagai siswa teladan dia memiliki kelainan dengan menjebak siswi-sisiwi SMA, memfoto bugil mereka serta mengancam mereka untuk menuruti keinginannya. Perlawanan pun mulai terjadi setelah Ayumu menjalin persahabatan dengan Miki. Sosok Miki yang tegar memberikan keberanian pada diri Ayumu. Bersama Miki mereka melakukan perlawanan menentang aksi bullying di sekolah. Siswa-siswa di kelas pun mulai terganggu dengan aksi Manami. Sebagian dari mereka mulai membela Ayumu, termasuk bu guru Hiraoka.
Komik ini bisa menjadi pelajaran betapa menakutkannya aksi bullying di sekolah bahkan jika kelewat batas bisa mengakibatkan kematian. Tidak sepenuhnya menyalahkan pelaku bullying karena banyak faktor lain yang menjadi penyebabnya. Pihak orang tua yang seharusnya memperhatikan kegiatan anaknya di sekolah. Tidak serta merta memanjakan dan tidak memaksakan anak untuk selalu mendapat peringkat. Pihak sekolah yang lebih memilih melindungi nama baik sekolah dengan menutup-nutupi aksi bullying yang terjadi. Mengeluarkan guru yang menentang. Pihak murid yang seharusnya bisa mencegah aksi bullying bukan dengan ikut-ikutan mendukungnya.
Sedikit percakapan yang saya anggap menarik. Percakapan antara Ayumu beserta ibu dan adiknya yang saya ambil bagian pentingnya saja.
Ibu = Benarkah ada anak yang berniat bunuh diri disekolahmu? Ibu dengar mereka bilang, mungkin anak itu disiksa.
Akane (adik Ayumu) = Di kelasku juga ada kok, anak yang dibenci anak sekelas. Penyiksaan itu karena salah orang itu sendiri yang bikin sebal.
Ibu = Yah, tidak apa-apa, asal bukan Akane yang disiksa.
Ayumu = Aku disiksa. Dari mulai semester 1. Anak sekelasku yang mau bunuh diri itu dia juga dijadikan target.
Ibu = Apa, itu bohong khan? Kau tidak pernah bilang apa-apa soal itu.
Ayumu = Karena ibu tidak pernah tanya, biar seragamku kotor, aku pulang telat, ibu nggak peduli padaku.
Ibu = Itu tidak benar, ibu selalu mencemaskanmu, ibu tidak tahu apa yang terjadi di sekolah.
Ayumu = Aku sedang berjuang. Sekarang aku di sekolah sedang berjuang. (Aku tidak akan kalah lagi)