"Pada abad ke 19, terdapat restoran Juxialou di wilayah tenggara Cina yang dimiliki oleh Pai, pengelolaan restoran tersebut di teruskan oleh kedua anaknya, Karin dan Mao. Suatu hari, Mao ditantang oleh Shao An, salah seorang murid Pai, untuk memperebutkann posisi koki kepala. Mungkinkah Mao berhasil mendapatkan posisi itu?"
Di sebuah desa di pelosok wilayah Sichuan terdapat satu-satunya rumah makan yang di kelola pemerintah bernama Juxialou. Dari masa ke masa, di rumah makan ini dipimpin oleh ahli masak yang paling hebat di daerah Sichuan. Ada satu peraturan tak tertulis yaitu pada saat pergantian koki, selalu diadakan 'pertarungan masak' antara ketua koki lama dan penantangnya. Sudah satu bulan sejak meninggalnya Pai, ibu dari Mao dan Karin. Ini berarti akan ada pemilihan kepala koki yang baru. Mao berlatih masak mati-matian sebagai persiapan mengikuti pertarungan masak. Lawan Mao adalah Shao An, murid durhaka yang mengkhianati kepercayaan yang diberikan Pai. Mao harus dapat mengalahkan Shao An, karena jika kalah Mao dan Karin harus meninggalkan restoran tempat tinggal mereka selama ini.
Komik ini bercerita tentang Mao seorang juru masak cilik, sejak kematian Pai ibunya, Mao berlatih keras untuk mempersiapkan diri menjadi kepala juru masak restoran Juxialou. Setelah berhasil mengalahkan Shao An, Mao mendapat izin sebagai kepala juru masak. Komandan Lee, tokoh penting di dunia masak dan sudah bertahun-tahun menjadi koki istana memberikan perintah kepada Mao untuk belajar masak di Guangzhou karena ketrampilan Tokou (memakai pisau) dan Kakou (memakai api) yang dimiliki Mao dianggap masih kurang. Karena itu Mao berangkat menuju Guangzhou, ke restoran terbaik Yangquan Jiujia untuk berlatih disana.
Komik dengan tema memasak ini memiliki cerita yang seru dan penuh perjuangan. Menggambarkan bagaimana cara memasak yang lezat dan benar-benar menggugah selera. Tamat di jilid 5 namun petualangan Mao kembali berlanjut di The Real Master Cooking Boy yang lebih menantang lagi.