Pembaca yang budiman,
Namaku Holly. Belum lama ini, Gerry, suamiku,
meninggal karena kanker. Sebelum itu, kami pasangan yang bahagia.
Mungkin Gerry bukan suami sempurna, karena dia malas mematikan lampu
kamar saat kami sudah meringkuk di balik selimut yang hangat. Akibatnya,
tulang keringku sering terantuk ranjang dan memar-memar ketika kembali
ke ranjang sesudah mematikan lampu.
Ketika Gerry tiada, aku
kehilangan sahabatku, kekasihku, batu karangku. Namun, Gerry tidak
membiarkanku sendiri. Dia meninggalkan seikat surat untuk kubuka tiap
bulan. Seiring bulan-bulan berlalu, aku menjadi lebih tabah. Bersama
sahabat dan keluargaku, aku menangis, tertawa, dan belajar menjalani
hidup. Seperti kata Gerry dalam surat pertamanya,
Ingatlah semua kenangan manis kita, tapi jangan takut menciptakan kenangan-kenangan baru.
Hidup ini memang untuk dijalani dengan sepenuh hati. Dan rasanya nyaman juga ada malaikat yang mengawasi setiap langkahku.
Holly
PS. I love you.