Sinopsis Novel MISTERI SEBUTIR SAFIR - S Mara GD
“Batu safir ini tidak bisa tumbuh sendiri dari lantai!” kata Kapten Polisi Kosasih.
Semua setuju! Jadi kalau di TKP (Tempat Kejadian Perkara) ditemukan sebutir batu safir–padahal satu-satunya manusia yang diketahui terakhir bersama korban sehari-harinya memang mengenakan perhiasan berbatu safir–orang bodoh pun tidak akan sulit menarik konklusinya.
Maka wajarlah jika Anisa Banda langsung divonis oleh anak-anak tirinya sebagai pembunuh suaminya sendiri walaupun Anisa bersikeras bahwa kematiannya adalah suatu kecelakaan. Untuk apa Anisa yang masih berusia tiga puluh empat tahun, sudah punya pacar, tapi mau kawin dengan Denaek Banda yang hampir dua kali umurnya–kalau bukan untuk hartanya?
Tetapi kemudian ternyata batu safir yang ditemukan polisi itu tidak berasal dari perhiasan yang dikenakannya! Jadi ada orang yang ingin menjadikannya kambing hitam! Dan bukan itu saja! Gozali berpendapat bahwa orang yang telah menentukan Anisa mendapatken peranan sebagai kambing hitam pasti pada waktu yang sama juga telah menentukan siapa yang akan ketiban peranan sebagai korban–karena tidak mungkin ada kambing hitam tanpa ada yang menjadi korban!
Dan ternyata jumlah korban bertambah.
Label:
Sinopsis Novel S. Mara GD