Shogo Ban adalah seorang mahasiswa yang bekerja paruh waktu di sebuah restoran kecil di kotanya. Sifatnya besar kepala dan percaya diri bahwa ia adalah seorang koki yang handal. Oleh pemilik restoran tempatnya bekerja, Ban direkomendasikan untuk mengisi waktu libur kuliah dengan magang Trattoria Baccanale, sebuah restoran tua yang sangat populer di Roppongi, Tokyo. Dengan gagah perkasa, bahkan cenderung meremehkan, Ban pergi ke Roppongi untuk mulai bekerja. Disinilah ujian sebenarnya dimulai.
Urusan dapur tidak melulu mengenai memasak. Ada hal-hal lain yang sama pentingnya yang tidak boleh diremehkan, apalagi di sebuah dapur Italia yang sangat sibuk.
Pertama: kecepatan. Dapur yang sibuk tidak punya waktu untuk mengajari ataupun mendengar ocehan Ban (dipanggil Bambino=Bayi).
Kedua: keahlian. Semua ‘penghuni’ cucina Trattoria punya keahlian memasak yang sesungguhnya. Mereka menguasai teknis memasak yang benar dan cekatan. Mereka tidak akan repot mengoceh tentang sertifikat masak yang sudah mereka dapatkan, tapi langsung menunjukan hasilnya.
Ketiga: bahasa. Cucina Italiana sudah pasti tempat untuk menyiapkan masakan Italia. Baik bahan makanan maupun menu pesanan akan diberikan dalam bahasa Italia. Kalau tidak tahu, ya Ban harus segera belajar. Sebagai pancingan, komik ini dibagi menjadi beberapa episode yang sudah tentu dinamai dalam bahasa Italia. Penasaran?