"Alat pembunuhnya adalah sebuah pembuka amplop, "kata Kapten Polisi Kosasih kepada sahabatnya Gozali.
"Alat pembuka amplop?" Gozali berpendapat itu adalah senjata yang aneh, apalagi setelah ternyata satu-satunya sidik jari yang ditemukan pada alat itu adalah sidik jari korban sendiri padahal korban mati akibat tikaman pada lehernya dari belakang! Mana ada orang yang bunuh diri dengan menikam lehernya sendiri dari belakang?
Masalahnya dimulai ketika sepermpat abad yang lalu Prayogo Iksan menanamkan benihnya dalam rahim seorang perempuan yang belum menjadi miliknya. Sekarang-seperempat abad kemudian-anak yang tak pernah dikenalnya ini muncul mencari ayahnya-seorang gadis cantik, yang merupakan pinang dibelah dua dengan ibunya.
Dan tiga bulan kemudian pembunuhan itu terjadi.
Siapakah di antara orang-orang yang tidak setuju dengan rencana Prayogo Iksan untuk mengakui Luana sebagai anaknya yang melakukan pembunuhan itu, dan apa peranan alat pembuka amplop yang berlumuran darah yang ditemukan polisi di TKP?