"Yuri seorang gadis SMA yang bekerja sebagai model. Hal ini terpaksa dilakukannya karena sang kakak tak pernah kembali dari perantauannya ke negeri dongeng Arslan. Sampai pada suatu ketika ada orang yang mengaku dirinya sebagai kakak-nya. Setelah diusut ternyata orang itu seorang pangeran yang menyamar. Melalui pangeran inilah Yuri mengetahui kadaan sang kakak. Bagaimana Yuri menghadapi pangeran dari Arslan ini?"
Komik oneshot ini merupakan karya komikus ternama Waki Yamato yang namanya sudah bisa dijadikan jaminan mutu. Bercerita tentang Yuri Hongo, siswi SMA Higashi Hojo yang kerepotan mengatur jadwal hidupnya. Suka tertidur di kelas karena lelah dan terpaksa bolos sekolah untuk bekerja sebagai model pemotretan.
Sejak SD, Yuri sudah ditinggal kedua orangtuanya dan hidup hanya dengan kakak laki-lakinya yang bekerja sebagai juru kamera. Namun sang kakak, Akira Hongo ketika pergi ke asia tengah untuk mencari kerajaan Arslan hilang tak kembali. Karena itulah Yuri bekerja sambilan sebagai model untuk membiayai hidupnya sendiri. Suatu ketika Yuri diminta segera datang ke kantor Imigrasi bandara Narita untuk mengecek seseorang yang memakai paspor sang kakak. Setelah berpura-pura mengakui bahwa orang tersebut adalah sang kakak, Yuri segera menginterogasinya setiba di kamar apartemennya. Orang tersebut ternyata adalah Nadine De Tagor Shaliar El Sargon Soti Arslan XIII, putra mahkota kerajaan Arslan. Rasa kaget Yuri semakin bertambah setelah membaca surat titipan dari sang kakak yang meminta dirinya untuk mengurus pangeran Nadine selama di Jepang.
Cerita komik ini cukup menghibur dengan membawa kelucuan-kelucuan yang disebabkan oleh tingkah laku Yuri, Nadine dan pak guru Nagasaki. Pangeran Nadine yang terbiasa hidup mewah harus beradaptasi selama tinggal di Jepang. Ikut bekerja sebagai model dan menjadi penggemar mie instan. Salah satu kelucuan saat pengenalan pangeran Nadine masuk sekolah. Yuri sudah mewanti-wanti pangeran Nadine agar kelakuannya tidak mencolok dan pangeran Nadine paham bahwa dia harus berlagak sebagai rakyat yang miskin. Kata-kata yang diucapkan pangeran Nadine adalah 'Aku pelajar yang miskin. Ayah, bibi, kakek dan 20 orang pembantu semuanya mengenakan pakaian yang rombeng. Kolam renang, villa, lapangan tenis maupun lapangan kuda sudah jelek'. Perkenalan yang membuat Yuri geleng-geleng kepala.