Lady Guinevere Mallory yang baru berusia dua puluh delapan tahun sudah menjanda empat kali. Pihak kerajaan mencurigai kematian suami-suaminya. Selain itu, mereka ingin menjatuhkan Guinevere untuk mempertebal dompet kerajaan. Maka, mereka mengirim Hugh of Beaucaire guna membawa Guinevere ke London untuk diinterogasi. Tuduhan yang mereka ajukan bukan hanya pembunuhan, tapi juga penggunaan sihir. Apa lagi yang bisa membuat empat orang pria menandatangani perjanjian pernikahan yang membuat janda mereka mewarisi seluruh harta mereka?
Hugh of Beaucaire mendapati bahwa ternyata Guinevere sangat cantik. Wanita itu juga seorang ahli hukum yang cerdas. Hugh sudah bertekad ingin membawa tersangka pembunuh itu untuk diadili. Tapi begitu bertemu dengan Guinevere, begitu ia mengenal pesona dan kecerdasan sang lady, Hugh pun merasakan getar-getar ketertarikan yang muncul di antara mereka berdua, dan itu membuatnya bimbang. Sementara Guinevere yang hatinya sudah lama membeku akibat kematian suami keduanya, satu-satunya suami yang dicintainya, tidak bisa menyangkal kalau kehadiran Hugh membuatnya merasakan kehangatan lagi. Namun, Hugh tidak memiliki pilihan selain melaksanakan perintah dan membawa Guinevere ke London.
Sepanjang perjalanan, kebencian di antara mereka berubah menjadi kekaguman dan rasa saling pengertian terhadap satu sama lain. Mampukah cinta mereka mengalahkan persekongkolan kerajaan yang licik? Dan sanggupkah Guinevere menepiskan keraguan Hugh terhadapnya dan membuktikan dirinya tak bersalah?
